Selasa, 06 Maret 2012

Jujur itu Yang Kumau

  aku hanya duduk termenung di bawah langit orange. menyerahkan sepenuhnya pada angin yang semakin menyelimuti diri. membiarkan keheningan semakin menyeruap dan melepaskan kepingan lara oleh nafas-nafas yang terhempas. mata seolah tak ingin berkedip.
      sebetulnya aku sedang berada di padang kesedihan, beradu dengan panasnya api yang berlabu dalam hati. yang terbenam dan kadang terbit lagi bagai matahari. duhai kholik, aku tidak ingin ini berujung menjadi sebuah kebencian dan kebohongan. aku mau jujur.
      hampir setahun ini, aku kebanjiran air mata. aku juga dikelilingi pertanyaan yang tak sanggup ku jawab meski aku tahu jawabannya. mungkin aku punya hati yang sulit untuk dimengerti. selama ini aku memendam suatu hal yang entah mau dibawa kemana nanti. aku yakini ini sebagai anugerah atas segala hikmah yang nantinya akan ada pada genggaman diri.
"de, seperti apapun kondisimu setiap hujan tetap pasti akan datang. kamu tidak boleh takut." ucap kakaku.
"melihat yang lain, sepertinya mereka bahagia. terlepas dari beban panggung sandiwara ini." kataku
"orang lain punya bagian yang berbeda dengan hidup kita. hdup kita tak sama. syukurilah. ini karena allah telah berkehendak de." katanya lagi.
        jika boleh berandai-andai, aku ingin ada dua NIA yang berbeda. tapi aku bisa mngetahui setiap hati dan perasaan satu sama lain. andai juga aku bisa membalikkan fakta dan merubahnya semauku. aku pasti akan tertuju.
ya allah, bukankah seutuhnya aku adalah terbuat dari saripati tanah
yang kau beri kalimat mukzijat
maka jadlah
apa aku termasuk ke dalam hambamu yang bisa sangat tegar melampaui batasku
yang bisa bersabar.. meski kutahu sulit untuk menahannya
ingin rasanya dalam syahdu rinduku
kau selalu menemaniku.. memberi tahuku bahwa kau datang memberi keridhoan
ajari aku ikhlas , bersyukur dan jujur sesuai harapku
sesuai anjuranmu


doaku bagaikan doa anak-anak itu  ya, hatiku semakin bermain, dia bertanya-tanya sampai kapan akan menyembunyikan ini jika nantinya akan ada hati yang tersakiti. jika aku berada di langit akan kusampaikan sebuah uraian narasiku di atas awan. kuhiasi dengan warna-warna pelangi. dan kuucapkan sejujur-jujurnya selayaknya diri mempunyai rahasia.
"kenapa kamu ingin jujur" setan-setan itu terus saja bertanya sebodoh-bodohnya.
"ya , karena aku tahu jujur itu adalah manfaat dan pintu keberkahan hidupku. aku juga melihat tatapan allah semakin kuat. dia tau aku sedang merana tapi dia juga tau maksud semuanya adalah akan kembali seperti sedia kala. sesuai dengan kodratnya manusia, yaitu akan kembali."
"kau tidak perlu takut, aku yakin tuhan tidak marah jika kau berbohong" katanya sambil mengelilingi tubuh ini.
"heyy, engkau hanya setan yang tahu akan dosa, dosa dan dosa. yang kau bisa hanya membujuk dan merayu manusia agar terhindar dari segala hal yang terpuji. kau tau apa tentang allah. jika kau sendiri mengatakan allah tidak akan marah jika ku berbohong." kataku
"jangan kau menghina kami (para setan). sedangkan manusia sendiri tidak sem[purna. banyak pula berdosa" katanya
       sudahlah aku fikir tuntutan hidup pasti akan berputar. aku memilih untuk jujur, bahwa selama ini aku adalah perempuan angkuh yang belum bisa bersyukur atas nikmat darinya.
ya allah..
ajari aku untuk bersyukur
ajari aku untuk menikmati anugerah darimu sesuai syar'i yang di syaratkan islam
berikan aku keyakinan bahwa halal itu sebaik-baiknya santapan
aku selalu bermuhasabah dosa
tapi aku masih belum tau doaku sampai padamu atau tidak
taubatku sampai atau tdak
ampuni aku
ajari pula agar aku jujur
agar aku sesuai dengan tapak kaki pejalananku yang lurus
yang kau berikan keridhoan
         ok, akhirnya lelap malam menggugah rasa bahwa sesungguhnya kejujuran itu adalah segala yang terbaik. biarlah berkelana meski harus sejauh kaki melangkah ke langit. meski harus duduk diatas awan yang tipis, meski harus terjatuh dengan jarak yang sangat jauh. aku akan putuskan kejujuran tak akan pergi. aku yakin aku mau jujur .


kupelajari engkau dengan santunan al-quran yang lugu
ku ketahui dirimu dari keyakinanku
ku hafal dirimu dengan 99 asmamu
aku yakin dan bersyukur
kejujuran itu tak akan menjadi siksa, itulah hal terpuji yang juga rasul ajarkan
alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar